Ciri Daerah Bangka Belitung dari Indikasi Geografi dan Makanan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (disingkat Babel)
adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua
pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta
pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik,
total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50
pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat
dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah
penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota
provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada
tanggal 9 Februari 2001. Setelah dilantiknya Pj. Gubernur yakni H.
Amur Muchasim, SH (mantan Sekjen Depdagri) yang menandai dimulainya aktivitas
roda pemerintahan provinsi.
Selat
Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan
Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut
Cina Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di
bagian timur yang dipisahkan dari Pulau Belitung oleh Selat Karimata.
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatera Selatan,
namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada
tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka,
Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2003 berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilakukan
pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka
Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur. Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung merupakan pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatera Selatan.
Dibawah ini merupakan contoh makanan khas Bangka Belitung:
1. LEMPAH KUNING
Mayoritas makanan khas Bangka Belitung terbuat dari olahan hasil laut,
seperti lempah kuning misalnya. Lempah kuning sangat terkenal di pulau Bangka
dan sekitarnya. Kuliner ini dimasukkan ke dalam Cagar Budaya Nasional Tak Benda.
Di pulau Bangka makanan ini bernama lempah kuning, sementara di pulau Belitung
makanan ini dikenal dengan nama gangan.
Lempah kuning terbuat dari bahan dasar ikan. Ikan yang biasa dipilih
untuk membuat lempah adalah ikan kakap merah atau ikan tenggiri. Adapun bagian
ikan yang dipilih adalah kepala ikan, namun jika tidak suka dengan kepala ikan
bisa diganti bagian badan atau ekor ikan. Ikan tersebut kemudian diberi bumbu
kuah yang berwarna kuning yang terbuat dari bahan dasar kunyit, lengkuas,
terasi, dan cabai.
2. MIE BELITUNG
Sesuai namanya, mie ini adalah mie yang berasal dari pulau Belitung. Mie
belitung adalah kuliner yang mesti dicoba oleh setiap orang saat pertama kali
menginjakkan kaki ke Belitung. Mie belitung menggunakan mie kuning biasa yang
disajikan bersama kuah kaldu yang dibuat dari olahan udang. Selain udang,
kuahnya juga dicampur dengan bumbu rempah pada umumnya seperti bawang putih,
bawang merah, merica, dan jahe.
Mie belitung dihidangkan dalam mangkok. Pada satu porsi mie belitung
terdapat mie kuning dan lauk pendamping seperti udang, kentang rebus, timun,
dan taburan emping. Makanan khas Bangka Belitung ini paling enak dimakan saat
kuahnya masih panas. Di pulau Belitung ada penjual mie belitung yang cukup
tersohor. Nama warungnya adalah warung Mie Belitung Nyonya Atep yang lokasinya
tepat di tengah kota atau di Jl. Sriwijaya, Tanjungpandan.
3. SUP GANGAN
Sup gangan adalah hidangan berkuah asal Bangka Belitung yang menggunakan
bahan dasar berupa olahan hasil laut, apalagi kalau bukan ikan. Ikan yang
dipakai oleh penduduk Babel untuk membuat sup ganggan umumnya ikan tenggiri
yang masih segar. Ikan tenggiri hasil tangkapan nelayan dimasak bersama
campuram rempah-rempah yang mudah ditemui di Indonesia seperti cabai, bawang
merah, bawang putih, lengkuas, dan kunyit.
Dengan penggunaan bumbu-bumbu rempah khas Indonesia menjadikan sup
ganggan bercita rasa yang juga sesuai dengan selera lidah orang Indonesia.
Untuk ikannya sendiri tidak berbau amis. Warna kuah sup kuning yang ketika
dicicip akan terasa asam, pedas, dan gurih. Kuliner satu ini termasuk kuliner
kebanggaan warga Belitung sehingga pelestariannya terus dilakukan hingga
sekarang.
4. BEREGO
Berego adalah kuliner asal Belitung yang penampakannya sekilas mirip dengan
lontong. Bedanya, kalau lontong dibuat dari beras yang diaron menjadi nasi,
lain halnya dengan berego yang menggunakan bahan baku berupa tepung beras yang
dicampur dengan tepung sagu. Sementara persamaan antara berego dan lontong
mungkin hanya terletak pada bentuknya yang bulat dan warnanya yang putih.
Untuk penyajiannya, berego juga senasib dengan lontong, yakni sama-sama
dihidangkan bersama lauk berkuah. Kalau lontong biasanya dengan sayur labu
siam, berego dimakan bersama kuah kari ikan. Selain itu juga tak jarang
penduduk Belitung menyantap berego bersama gangan, lakse, dan mie belitung.
Berego di Belitung bisa dijumpai di warung-warung makan yang berada di pinggir
jalan wilayah Belitung.
5. LAKSE
Pada poin sebelumnya sempat disinggung tentang
lakse, apa itu? Lakse adalah makanan khas Belitung yang menurut pengakuan warga
Belitung sendiri adalah kuliner yang terinspirasi dari spageti. Oleh karenanya,
lakse mempunyai bentuk yang sangat mirip dengan spageti atau jika Indonesia
penampakannya setali tiga uang dengan kue putu mayang yang menjadi kuliner khas Betawi.
Di Negeri Penghasil Timah [julukan pulau Belitung], lakse pertama kali
dibuat oleh masyarakat Melayu – Belitung. Ketika itu lakse mempunyai bentuk
seperti mie dan sampai sekarang juga masih menyerupai mie tapi dibuntel-buntel.
Selain diperkenalkan oleh orang melayu di Belitung, lakse juga kemudian
dikembangkan oleh orang-orang Tionghoa yang tinggal di Belitung. Lakse oleh
masyarakat Belitung biasa dimakan dengan hidangan berkuah seperti sup gangan.
6. MIE AYAM BANGKA
Setiap daerah berhak untuk berkreasi dengan sejumlah kuliner yang bahan
utamanya juga banyak dipakai dalam masakan-masakan di tempat lain. Seperti mie
misalnya, saat ini banyak ditemukan aneka macam mie. Di Bangka, terkenal satu
macam mie yang khas bernama mie ayam bangka. Mie ayam khas Bangka mempuyai
beberapa ciri khas seperti mienya yang lebih kenyal dan penggunaan tauge
sebagai pelengkap hidangan.
Mie ayam bangka dari tampilan akan sama seperti mie
ayam di daerah-daerah lain. Bakso, ayam, dan pangsit juga tersaji dalam satu
mangkok mie ayam bangka. Tapi bicara mengenai rasa, mie ayam bangka mempunyai
cita rasa yang berasal dari bumbu khusus yang tentunya hanya bisa dirasakan
dengan menyantap langsung mie ayam bangka.
7. MARTABAK BANGKA
Mie ayam bangka mungkin tidak dikenal banyak orang, tapi berbeda dengan
martabak bangka. Martabak bangka adalah makanan khas pulau Bangka yang kerap
dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Martabak yang berasal dari Bangka ini
pada mulanya disebut Hok Lo Pan. Hok Lo Pan sendiri menurut cerita menunjuk
pada orang Hakka dan bukan orang Hok Lo.
Martabak bangka mempunyai cita rasa yang manis sehingga tak jarang
dipanggil dengan martabak manis. Makanan yang digemari hampir seluruh orang
Indonesia ini terbuat dari bahan dasar tepung terigu dan mentega untuk dibuat
adonan bulat yang membentang. Pada bagian atas adonan tepung yang sudah
mengembang diberikan banyak topping, seperti cokelat meises, kacang tanah,
keju, susu kental manis, dan wijen.
8. SAMBAL RUSIP
Sejumlah daerah di Indonesia mempunyai makanan khas
yang beragam jenisnya. Jika di Papuaada dabu-dabu, Manado ada rica roa,
maka di Kepulauan Bangka Belitung ada sambal khas bernama sambal rusip. Sambal
rusip biasa dihidangkan sebagai cocolan lauk utama yang bertujuan untuk
menggugah selera makan masyarakat Bangka Belitung.
Sambal rusip merupakan sambal yang terbuat dari ikan yang difermentasi.
Ikan difermentasi bersama garam dan gula merah selama minimal tujuh hari. Jika
sudah mengeluarkan bau asam maka menandakan proses fermentasi selesai. Setelah
itu ikan dicampur dengan jeruk kunci, cabai, dan abwang merah. Cita rasa sambal
rusip asam manis dengan aroma yang kuat. Sambal rusip biasanya diolah bersama
ikan dan sayur mayur seperti terong, mentimun, dan selada.
9. BELACAN BELITUNG
Berkunjung ke Pulau Timah jangan sampai melupakan kuliner khasnya yang
bernama belacan. Belacan adalah makanan khas Belitung yang biasa dibeli oleh
pengunjung sebagai buah tangan. Belacan mempunyai aroma dan cita rasa yang unik
karena terbuat dari fermentasi hasil laut. Di Belitung, belacan banyak
diproduksi di desa Sijok atau Sijuk. Cita rasa dari belacan sangat identik
dengan Pulau Timah [julukan untuk pulau Belitung].
Di kota Cirebon terdapat produk yang mirip dengan belacan, yakni terasi.
Bedanya, belacan asal Belitung terbuat dari udang rebon segar yang baru
ditangkap oleh nelayan. Udang rebon tersebut kemudian difermentasi sebelum
dikemas sebagai oleh-oleh. Belacan bisa dipakai sebagai bumbu tambahan atau
penyedap rasa untuk beragam jenis masakan, seperti dalam pembuatan sambal.
10. MIE KOBA
Pengunjung yang sudah pernah mencoba mie ayam bangka bisa mencoba
kuliner berbentuk mie yang tak kalah enak dengan mie ayam bangka, namanya mie
koba. Mie koba adalah sajian mie yang banyak ditemukan di kawasan Bangk,
tepatnya di salah satu kabupaten yang berada di Bangka Tengah. Yang unik dari
makanan khas Bangka Belitung ini adalah terdapatnya ikan tenggiri yang
dihidangkan bersama mie.
Mie koba tak hanya dihidangkan bersama kuah dan ikan tenggiri, tetapi
juga isian lain seperti telur, seledri, dan bawang goreng. Untuk kuahnya
sendiri berbeda dengan mie belitung, tapi keduanya sama-sama mengikuti bahan
utama yang diolah. Kalau mie belitung mengolah udang sebagai kaldu, begitu pun
dengan mie koba yang mengolah ikan tenggiri sebagai kuah kaldunya. Penambahan
air perasan jeruk kunci membuat mie koba terasa lebih nikmat.
11. PLETEK
Di Pulau Belitung kita bisa menemukan cukup banyak makanan ringan yang
bisa dibeli sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman di rumah. Salah satu makanan
khas Belitung yang cocok untuk oleh-oleh adalah pletek. Pletek adalah makanan
ringan atau camilan sejenis kerupuk yang bertekstur renyah. Warna dari pletek
putih dengan rasa gurih saat dimakan.
Di Belitung ada juga camilan khas yang mirip dengan pletek, namanya
getas [akan dibahas pada poin selanjutnya]. Pletek menjadi buah tangan wajib
untuk setiap wisatawan yang ingin angkat kaki setelah berlibur di Negeri Laskar
Pelangi. Camilan dengan bentuk elips ini sangat pas dijadikan kudapan saat
bersantai. Sebagai informasi, pletek ini terbuat dari bahan baku berupa ikan
tenggiri yang kemudian diberi bumbu seperti garam dan merica.
12. GETAS
Seperti disebutkan pada poin sebelumnya, getas adalah camilan yang mirip
dengan pletak. Bedanya, jika pletak berasal dari pulau Belitung, lain dengan
getas yang berasal dari pulau Bangka. Getas menjadi makanan khas pulau Bangka
yang hampir tak pernah absen dari daftar oleh-oleh setiap wisatawan. Bahan
untuk membuat getas juga sama dengan pletak, yakni ikan tenggiri.
Getas atau orang Bangka menyebutnya kretek bercita rasa gurih. Tekstur
dari getas yang renyah dan krenyes saat digigit bisa membuat setiap orang
ketagihan saat melahapnya. Di Bangka sendiri, getas biasa dimakan bersama
hidangan berkuah atau teman makan nasi. Salah satu kuliner yang cocok
didampingi dengan getas adalah pempek. Jika ingin membeli getas, pastikan untuk
memilih getas yang berasal dari daerah Belinyu karena sudah terkenal
berkualitas dan enak.
13. KUE RINTAK
Daerah Kepulauan Bangka Belitung yang berada tak jauh dari laut membuat
sebagian masyaratknya hobi bersantai di sore hari sambil menikmati semilir
angin pantai. Biasanya orang Babel menanti senja sembari menyantap makanan khas
berupa kue rintak. Kue rintak begitu digemari oleh masyarakat Bangka Belitung,
terutama dari kalangan anak-anak.
Kue rintak adalah kue khas Bangka Belitung yang terbuat dari bahan dasar
tepung sagu. Karena bahan pembuatannya didominasi oleh sagu, kue rintak juga
dikenal sebagai kue sagu. Biasanya kue rintak atau kue sagu hadir saat Ramadhan
dan hari raya Idul Fitri. Kue rintak mempunyai rasa yang manis dengan tekstur
yang lembut. Kue ini juga bisa dibeli sebagai oleh-oleh dengan mendatangi pusat
oleh-oleh ang ada di Bangka dan Belitung.
14. TERI KRISPI
Di Belitung ada satu daerah penghasil ikan laut yang terkenal, namanya
desa Sijuk. Desa Sijuk sendiri berada di pantai Utara Belitung yang juga
mempunyai julukan sebagai kampung nelayan. Selain belacan yang menjadi makanan
khas desa Sijuk, ternyata ada juga camilan khas yang terbuat dari olahan ikan
teri, teri krispi namanya. Teri krispi didesa Sijuk sendiri sudah menjadi
camilan sehari-hari masyarakatnya.
Di sekitar desa Sijuk hingga Belitung bisa dengan mudah ditemukan camilan
asal kampung nelayan ini. Setiap pengunjung yang berencana membeli oleh-oleh
untuk dibawa pulang jangan sampai melupakan camilan satu ini. Teri krispi
mempunyai rasa yang gurih dan asin. Selain itu terdapat pula varian rasa
lainnya seperti balado, keju, dan originalnya yang asin dan gurih.
15. KEMPLANG
Kemplang, siapa yang tidak kenal? Camilan satu ini adalah makanan khas
Bangka Belitung yang pasti selalu diborong oleh setiap wisatawan yang ingin
beranjak dari pulau Bangka. Jika kamu belum pernah mencoba kemplang ataupun
mengenal makanan satu ini, kemplang adalah camilan sejenis kerupuk yang terbuat
dari bahan dasar ikan tenggiri.
Aroma ikan pada kerupuk kemplang sangat tercium saat kemasan kemplang
dibuka. Saat ini kemplang sudah bisa dinikmati dalam berbagai varian rasa,
seperti udang atau cumi-cumi. Kerupuk khas Bangka ini mempunyai bentuk bulat
dan pipih dengan ukuran yang tak begitu lebar. Kemplang dimakan bersama sambal
terasi bercita rasa pedas manis khas Bangka yang biasanya disertakan langsung
dalam satu plastik kemplang.
16. KECALO
Ada cukup banyak makanan khas Bangka Belitung yang terbuat dari hasil
fermentasi bahan, seperti sambal rusip, belacan, dan kecalo [sambal rusip dan
belacan sudah dibahas pada poin-poin sebelumnya]. Kecalo adalah makanan yang
dibuat dari udang rebon yang difermentasi. Kecalo atau calo yang sudah jadi
mempunyai kegunaan yang sama dengan belacan, yakni dijadikan bumbu tambahan,
seperti pada sambal atau cocolan lalapan.
Kecalo mempunyai aroma yang begitu menyengat sehingga tak sedikit pula
orang yang ogah untuk memakannya. Makanan ini memfermentasikan udang rebon
bersama garam sehingga menghasilkan cita rasa yang asin. Untuk udang rebon yang
dipilih adalah udang rebon yang masih segar. Kecalo biasanya tidak disajikan
langsung, melainkan dicampur terlebih dahulu ke dalam bumbu untuk membuat
sambal sehingga terlahir cita rasa pedas berpadu asin.
17. SIPUT GONG GONG
Berkunjung ke pulau Babel terasa kurang lengkap jika tidak menyicip
kuliner berbahan dasar produk lautnya, seperti siput gong gong misalnya. Siput
yang digunakan untuk membuat makanan khas Bangka Belitung ini tidak seperti
siput-siput yang biasa kita temui [yang notabene terlihat menjijikan],
melainkan siput yang baru diambil dari laut. Jika kamu lagi berada di Babel dan
penasaran dengan kuliner ini, kamu bisa datang ke Tanjungpinang.
Siput gong gong adalah makanan yang sangat terkenal dan disukai oleh
penduduk Babel. Gong gong sendiri merujuk pada siput laut yang diolah dengan
cara direbus untuk kemudian dihidangkan bersama saus sambal. Siput laut ini
banyak ditemukan di laut sekitar Bintan sehingga hanya di daerah Tanjungpinang
dan sekitarnya bisa ditemukan makanan ini.
18. KERICU
Kericu adalah satu dari sekian banyak camilan asal Bangka Belitung yang
juga menjadi pilihan oleh-oleh para wisatawan. Kericu cukup mudah ditemukan di
setiap daerah di Kepulauan Bangka Belitung. Penampakan dari kericu sangat mirip
dengan telur gabus, termasuk warnanya yang putih terang ataupun kecokelatan. Di
Babel sendiri kericu juga dikenal dengan nama telur cumi-cumi.
Kericu adalah panganan yang enak, renyah, gurih, dan bergizi tinggi.
Bahan dasar untuk membuat kericu adalah telur cumi-cumi atau telur sotong
[sotong juga berarti cumi-cumi]. Di Babel produksi kericu masih dalam skala
rumahan. Untuk pengunjung yang mau mendapatkan panganan ini bisa datang ke
sejumlah daerah yang terkenal paling sering memproduksi kericu, seperti
Pangkalpinang, Sungailiat, dan Belinyu misalnya.
19. OTAK OTAK
BANGKA
Selain pempek, Bangka juga punya panganan enak lain berupa otak-otak.
Otak-otak oleh masyarakat Bangka Belitung dijadikan camilan saat berkumpul
dengan teman atau sanak saudara. Otak-otak bangka umumnya dibungkus dengan
pisang sebelum dibakar. Dari tampilannya otak-otak bangka tak jauh berbeda
dengan otak-otak di daerah lain, namun ukuran dari otak-otak bangka jauh lebih
kecil.
Panganan ini biasanya dibeli dalam jumlah banyak oleh penduduk lokal
maupun domestik. Mereka sangat menyukai cita rasa ikan yang menyatu dalam
setiap otak-otak. Untuk penyajiannya otak-otak bangka juga sama seperti di
tempat lain. Otak-otak dimakan dengan sambal atau saus. Di Bangka, ada tiga
macam saus yang biasa dipakai, yakni saus sambal asam, sambal biasa, dan sambal
terasi dengan perasan jeruk nipis.
20. LEMPAH DARAT
Lempah darat adalah kuliner khas Bangka yang juga populer, sama seperti
lempah kuning yang dielu-elukan sebagai masakan pamungkas dari Pulau Timah.
Lempah darat berbeda dengan lempah kuning yang menggunakan bahan dasar laut
berupa ikan. Lempah darat justru menggunakan produk hasil perkebunan Bangka
yang tak terlalu diperhatikan dan dipilih untuk diolah menjadi hidangan.
Jika lempah kuning tidak mengandung komposisi utama dalam jumlah banyak,
berbeda dengan lempah darat yang justru menggunakan cukup banyak hasil
perkebunan, seperti pucuk idat, pepaya muda, akar keladi, dan sejumlah sayur
yang masih muda lainnya. Lempah darat biasanya dimakan bersama ikan asin dan
sambal terasi, tak lupa juga nasi hangat dan minuman dingin yang menyegarkan
untuk mengatasi tenggorokan seret.
21. PANTIAW
Bangka Belitung punya panganan khas yang penamapakannya sangat mirip
dengan kwetiau, namanya pantiaw. Perbedaan antara pantiaw dan kwetiau adalah
cara penyajiannya. Di Bangka Belitung ada dua macam pantiaw. Pertama, pantiaw
dibuat dengan tepung beras, kemudian untuk yang kedua pantiaw dibuat dengan
tepung gandum. Bahan yang kerap dipakai untuk membuat pantiaw adalah tepung
beras, meskipun tak sedikit pula penduduk Babel yang menggunakan tepung gandum.
Pantiaw mempunyai warna yang putih menyerupai susu. Bentuk dari pantiaw
menyerupai mie gepeng yang bertekstur kenyal. Seperti dikatakan sebelumnya,
pantiaw disajikan dengan cara berbeda dengan kwetiau. Pantiaw biasanya dimakan
bersama bumbu yang diletakkan di atasnya. Bumbu tersebut terbuat dari ikan
giling. Selain itu pantiaw juga bisa dimakan dalam keadaan kering atau basah.
Untuk basah biasanya disiram dengan kuah bakwan rebus.
22. BONG LI PIANG
Meskipun nama makanan khas bangka Belitung ini terdengar seperti makanan
yang berasal dari Tiongkok, tapi pada kenyataannya bukan, bong li piang adalah
makanan asli dari pulau Bangka. Bong li piang adalah kue yang dibuat pertama
kali oleh suku Hakka yang berasal dari Tiongkok yang dahulu bermigrasi dalam
skala besar ke wilayah selatan, termasuk pulau Bangka. Kehadiran mereka
kemudian berlanjut dengan hadirnya sejumlah perpaduan budaya hingga ke bidang
makanan.
Bong li piang adalah bentuk perpaduan antara kuliner Tiongkok dan
Indonesia. Makanan ini berupa kue yang dibuat dengan bahan-bahan yang mudah
diperoleh, seperti tepung terigu, santan, gula aren, dan nanas. Tekstur dari
kue bong li piang lembut seperti kue bantal dengan rasa yang manis. Bong li
piang biasanya berisikan selai nanas. Saat ini ada cukup banyak varian isi bong
li piang. Kue ini termasuk kue kering yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh.
23. SAMBAL LINGKUNG
Selain sambal rusip, Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai sambal
lain bernama sambalingkung atau sambal lingkung. Apakah kamu tahu apa itu
sambal lingkung? Jika tidak, maka sudah saatnya kamu mengenal sambal khas Bangka
Belitung ini. Sambal lingkung adalah sambal yang bentuknya tidak basah seperti
sambal-sambal di daerah lain. Secara tampilan sambal lingkung begitu menyerupai
abon, tapi dari segi rasa dan bahan pembuatannya tentu berbeda.
Jika abon terbuat dari olahan daging sapi, beda dengan sambal lingkung
yang menggunakan bahan dasar daging ikan atau udang yang masih segar. Sambal
lingkung atau abon a la Bangka Belitung ini biasanya dibuat dari ikan tenggiri
yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi serbuk halus dan warnanya cokelat
kekuningan. Rasa dari ikan pada sambal lingkung begitu terasa sehingga jika
digunakan untuk mendampingi makan nasi dan lauk utama pasti akan semakin
menambah cita rasa yang menggugah selera.
24. LEPET
Di Indonesia ada berbagai macam lepet yang berasal
dari sejumlah daerah, seperti dari Sundadan Bangka Belitung.
Lepet di tanah Babel menjadi salah satu ikon kuliner yang hingga kini masih
eksis. Lepet asal Bangka Belitung juga sama dengan lepet dari daerah lain yang
terbuat dari bahan dasar beras ketan yang dikukus untuk kemudian dibungkus
dengan daun kelapa muda atau janur dan diikan pakai daun jelutuk atau pandan
hutan.
Lepet termasuk makanan basah khas Bangka Belitung yang mempunyai cita
rasa gurih dan nikmat karena terdapat campuran santan. Panganan tradisional ini
biasa hadir pada setiap acara-acara besar, baik yang berbau kebudayaan maupun
keagamaan, seperti saat hari raya Idul Fitri. Penyajian lepet sama seperti
lontong atau ketupat yang dihidangkan bersama hidangan berkuah, semisal opor
ayam atau sayur gurih lainnya.
25. SOTO KETUPAT
Siapa yang tidak kenal dengan soto? Makanan berkuah yang banyak ditemui
di berbagai daerah di Indonesia ini memang telah melekat di hati seluruh
masyarakat Indonesia. Di sejumlah daerah soto dimodifikasi hingga menjadi
makanan khas, seperti di Bangka ada soto ketupat. Soto ketupat adalah kuliner
khas Bangka yang pada sepiring soto tersaji pula potongan ketupat.
Soto ketupat atau soto mie ketupat asli Bangka disajikan bersama mie
kuning dan kerupuk yang berwarna merah muda. Makanan khas Bangka ini paling sering
dihidangkan saat Idul Fitri dan Idul Adha. Di Bangka soto ketupat menjadi
sajian alternatif untuk hari besar Islam yang rata-rata menyajikan menu
bersantan yang tinggi kalori, lemak, dan kolesterol.
26. LOKAN LAUT
Ada banyak sekali macam-macam makanan laut yang berasal dari Bangka
Belitung, lokan laut salah satunya. Lokan laut adalah makanan khas Bangka yang
disajikan dengan cara yang sangat praktis. Lokan sendiri merujuk pada hewan
laut sejenis kerang yang biasanya hidup di dekat muara-muara sungai atau di
kawasan vegetasi rawa di mana juga ditumbuhan oleh macam-macam tumbuhan air.
Lokan mempunyai bentuk yang sangat mirip dengan tiram.
Sebelum dimasak lokan biasanya diambil dalam jumlah banyak menggunakan
jaring. Lokan yang sudah terkumpul kemudian dibersihkan dan dimasak bersama air
serai atau bumbu saus tiram dan santan. Kuah lokan laut yang mengandung bumbu
santan saus tiram mempunyai rasa yang lebih nikmat. Lokan laut saat ini sudah
diberi sentuhan bumbu tambahan sehingga mempunyai cita rasa asam dan pedas.
27. CACAK IKAN
Cacak ikan adalah panganan orang Bangka yang mempunyai bentuk seperti
bakso. Di daerah Belinyu, cacak ikan juga disebut dengan bakso ikan. Jajanan
satu ini merupakan salah satu jajanan favorit banyak keluarga di Bangka karena
terbuat dari hasil laut yang tentunya menjadi kegemaran orang Bangka. Meskipun
makanan ini juga kerap dipanggil bakso ikan, tapi bentuk dari cacak ikan tidak
bulat sempurna seperti bakso.
Jajanan khas Bangka ini menawarkan rasa ikan yang sangat di lidah. Ikan
yang biasa dipilih sebagai bahan baku cacak ikan adalah ikan tenggiri. Selain
tenggiri, masyarakat Bangka juga tak jarang menggantinya dengan jenis ikan
lain. Ikan segar yang telah dipilih kemudian diberi bumbu dan duli hingga
merata dan terasa kenyal. Setelah adonan kenyal barulah dibuat dalam bentuk
bola-bola kecil untuk kemudian dimasak dalam jerang air yang sudah mendidih.
Cacak ikan biasanya dihidangkan bersama saus pedas asam manis atau bersama kuah
empek-empek Bangka.
28. KUE JUNGKONG
Kue jungkong adalah kuliner pilihan setiap pengunjung yang singgah untuk
sementara waktu ke Kepulauan Bangka Belitung. Kue khas Bangka Belitung satu ini
masih digemari oleh masyarakatnya sehingga tak heran apabila kue ini tetap
populer hingga sekarang. Kue jungkong terbuat dari campuran tepung beras dan
tepung tapioka. Pada umumnya kue jungkong mempunyai tiga lapis warna: cokelat,
putih, dan hijau.
Selain tepung beras dan tapioka, kue jungkong juga mengandung bahan kue
umum lainnya seperti gula merah, garam, dan kelapa muda. Cita rasa kue ini
manis dan teksturnya lembut. Kue jungkong bisa ditemukan di pasar tradisonal
atau di pinggiran jalan daerah-daerah di Kepualauan Bangka Belitung. Kuliner
ini termasuk kue yang mudah dibuat sehingga siapapun berhak mendapatkan
kesempatan untuk membuatnya sendiri di rumah.
29. RUJAK DAUN UBI
KEMBANG PEPAYA
Rujak, siapa yang tidak suka? Makanan asli Indonesia yang terdapat di
kota-kota besar di Indonesia ini mempunyai banyak sekali penggemar, terutama
dari kalangan ibu-ibu dan remaja perempuan. Rujak biasanya berisikan beragam
buah dan sayur. Di Bangka Belitung, kita bisa menemukan rujak yang menggunakan
daun ubi kembang pepaya sebagai isiannya.
Rujak daun ubi kembang pepaya adalah rujak yang berisikan daun ubi dan
daun pepaya atau katis muda. Kedua jenis sayur tersebut harus direbus dan
ditumis terlebih dahulu bersama bumbu berupa bawang, cabai, terasi, dan garam,
sebelum disajikan. Meskipun tidak mengandung aneka macam buah dan sayur seperti
rujak pada umumnya, rujak daun ubi kembang pepaya tetap disukai banyak orang
karena selain enak, rujak ini juga menyimpan banyak khasiat kesehatan.
30. PEMPEK PANGGANG
Apabila selama ini kamu hanya mengenal pempek dari Palembang, maka kamu
perlu tahu juga kalau Bangka juga punya kuliner serupa. Pempek yang berasal
dari Bangka tidak diolah dengan cara yang sama dengan pempek palembang. Jika
pempek palembang digoreng atau direbus, beda dengan pempek bangka yang
dipanggang atau dibakar. Unik, bukan?
Pempek panggang adalah makanan khas Bangka yang berbentuk bulat tidak
sempurna dan ukurannya kecil-kecil. Pempek ini dimatangkan dengan cara
dipanggang di atas bara api yang kemudian bagian tengahnya dibelah dan diisi
dengan abon ikan, cabai hijau, dan kecap. Penyajian pempek panggang dilakukan
bersama kuah cuka yang umum dihidangkan pada pempek palembang. Pempek panggang
bisa ditemukan penjualnya di pinggir-pinggir jalan atau sekitaran kota
Pangkapinang dan Sungailiat.
31. SANTAN KEPITING
Untuk penyuka kepiting maka jangan sampai melewatkan kuliner asal Bangka
Belitung ini, santan kepiting namanya. Kepiting yang merupakan salah satu biota
laut banyak hidup di perairan Bangka Belitung. Para nelayan di Pulau Laskar
Pelangi biasa mengambil kepiting untuk dijual kembali dan biasanya oleh
masyrakat kepiting tersebut diolah bersama santan kelapa. Adapun kepiting yang
dipilih bisa berupa kepiting hitam atau kepiting batu dan kepiting laut atau
rajungan.
Kepiting yang masih segar [biasanya kepiting yang diambil adalah
kepiting sungai air payau atau kepiting remangok disebutnya] dimasak bersama
santan, cabai rawit merah, dan sejumlah rempah lain. Setiap wisatawan yang mau
menyantap makanan laut khas Bangka Belitung ini bisa dengan mudah
mendapatkannya di berbagai restoran yang ada. Mereka bisa bebas memilih ingin
makan kepiting laut atau kepiting sungai.
32. LEMPAH KULAT
Jika tadi ada lempah kuning dan lempah darat, sekarang ada lagi lempah
kulat, apa itu? Lempah kulat adalah masakan yang populer di provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Kulat dalam bahasa Babel merujuk pada jamur. Di Pulau Timah,
jamur biasanya dipanen pada saat musim hujan. Jamur kemudian diolah menjadi
masakan bernama lempah kulat yang mana menggunakan jenis jamur pelawan atau
jamur kedidir.
Jamur yang dipilih kemudian dimasak bersama santan atau sama seperti
cara membuat lempah darat. Untuk kuahnya menggunakan santan dan bumbu cabai
sehingga menciptakan paduan rasa gurih dan pedas. Lempah kulat banyak tersedia
di warung-warung makan di Bangka yang dibandrol dengan harga sekitar Rp40.000 –
Rp50.000 untuk satu porsinya.
33. BUAH ASINAN
KELUBI
Mendengar asinan, pasti kamu langsung keingat dengan asinan bogor atau
asinan betawi, bukan? Di Bangka Belitung, asinan bukan seperti kuliner berkuah
di dua daerah tersebut, melainkan nama buah yang tumbuh langka dan hanya hidup
di hutan pulau Bangka. Buah asinan mempunyai ukuran yang kecil dan bentuknya
menyerupai buah salak. Orang Bangka biasa menyebut buah asinan dengan buah
kelubi.
Buah kelubi banyak dijual di Bangka Belitung, baik secara mandiri maupun
dijajakan bersama kuliner lain di pusat oleh-oleh. Para penjual biasanya
mematok harga Rp10.000 – Rp20.000 per kilogramnya. Sementara harga satuannya
dibandrol dengan harga rata-rata 250 rupiah. Para pembeli buah asinan
kebanyakan dari penduduk luar Bangka Belitung alias para wisatawan. Banyak dari
mereka yang membeli buah ini sebagai camilan saat perjalanan pulang maupun
oleh-oleh untuk tetangga dan keluarga di rumah.
Komentar
Posting Komentar